Selasa, 09 Desember 2008

Berqurban


8 Desember 1987, di tanah Suci Palestina...
Apa yang tejadi? truz 21 tahun kemudian apa pula yang terjadi?
Di zaman yang susah, dimana krisis dunia terjadi, harga rupiah yang anjlok, membuat kita sibuk dengan diri sendiri dan keluarga kita saja.
Diindonesia yang kata orang banyak rakyat miskinnya, ternyata mempunyai banyak orang kaya.
Diindonesia yang kata orang banyak umat islamnya, ternyata fungsi dan perannya nyaris tidak terdengar. Lalu kemana umat islam indonesia?
Palestina, tanah suci umat islam telah terlupakan. bukan saja oleh bangsa indonesia tetapi seluruh bangsa didunia.
Berbicara kemiskinan, mungkin saat ini tidak ada yang bisa menyaingi palestina, berbicara kesengsaraan jangan pula ditanyakan, setelah mendapat serangan militer, lalu embargo ekonomi, kemudian dilanjutkan tindakan yg sewenang-wenang dari israel, telah membuat hidup jutaan rakyat palestina tidak terbayangkan lagi.
Dunia barat yang selalu berbicara "HAM", ketika dibenturkan dengan kondisi palestina ternyata diam seribu bahasa. Disini agama tidak perlu berbicara, tetapi kemanusiaan lah yang seharusnya bergaung. Hal yang sama juga terjadi diindonesia, ternyata "HAM" hanya untuk kepentingan kelompok dan untuk membungkus sesuatu yang negatif agar terlihat positif.
Saya berpihak pada palestina bukan cuma karena saya islam, tetapi karena realita yang ada mengharuskan kita mendukung kemerdekaan dan kebebasan palestina dari penjajah israel.
Ketika hak (kemerdekaan) tidak diberikan, ketika hak pendidikan tidak bisa berjalan, ketika untuk beribadah saja susah, ketika untuk mencari air bersih untuk minum saja susah,ketika makan saja susah, ketika anak2 dan ibu2 ditembaki oleh tentara israel, ketika banyak orang yang menjadi cacat dan meninggal, apa yang harus kita lakukan, apakah kita tidak akan berpihak? apakah kita akan tinggal diam saja.
Bersamaan dengan hari Raya Idul Adha/ Idul Qurban, apa yang bisa kita berikan untuk palestina? kalau pertanyaan itu disampaikan kepada kita, apa yang akan kita jawab? apakah diam saja karena kondisi kita sendiri lagi susah atw bergerak untuk berqurban dalam berbagai hal untuk palestina? kitalah yang akan dan bisa menjawabnya.
tetapi alangkah indahnya apabila kita tergerak melihat kondisi saudara kita di palestina sana yang sejak 21 tahun yang lalu menjadikan jihad fi sabilillah dan intifadoh sebagai pekerjaan yang harus dilakukan, yang disebabkan oleh tingkah laku israel sendiri.
Minimal doa yang ikhlas kita panjatkan buat saudara kita disana, agar mereka mendapatkan kemudahan dan kemerdekaan dari Allah, agar tanah suci itu bisa kembali bersinar.

Itulah mungkin Qurban termudah buat kita untuk saudara2 kita dipalestina sana................

Selamat menunaikan Ibadah Qurban, semoga kita dapat merevitalisasi semangat dan kemurnian dalam berkorban disegala aspek kehidupan, tanpa melihat tempat dan pamrih sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrohim AS.

1 komentar:

Syamsul Bhari Purnomo mengatakan...

wah ka harun,,,
ayo ber-qurban

sukses ya di kantor barunya...